Selasa, 13 Januari 2009

cerdas


--------------------------------------------------------------------------------

M A N A J E M E N D I R I


sumber(www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2003/0805/man01.html - 34k)
Halaman Utama
Tajuk Rencana
Nasional
Ekonomi
Uang & Efek
Jabotabek
Nusantara
Luar Negeri
Olah Raga
Iptek
Hiburan
Feature
Mandiri
Ritel
Hobi
Wisata
Eureka
Kesehatan
Cafe & Resto
Hotel & Resor
Asuransi
Otomotif
Properti
Budaya
CEO
Opini
Foto
Karikatur
Komentar Anda
Tentang SH


Kiat Cerdas
Melaju dalam Karier


Ingin cepat dapat promosi? Ingin menduduki segera posisi atas dalam perusahaan? Ingin menerima gaji tinggi? Ingin hidup sejahtera? Ingin sukses yang berkelanjutan dalam karier? Tidak perlu pergi ke Mbah Dukun atau Mbok para normal, apalagi susah-susah mendaki dan bertapa di Gunung Kawi. Simak saja kiat cerdas berikut dari para pakar dan praktisi dunia kerja.

Pengelola rubrik:
Roy Sembel dan Sandra Sembel

Roy Sembel (http://www.roy-sembel.com) adalah Direktur Program MM Finance Universitas Bina Nusantara, Sandra Sembel (Edpro@cbn.net.id) adalah Dirut EdPro, Sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif.

Oleh
Roy Sembel dan Sandra Sembel

PRINSIP SUKSES

Ada banyak prinsip sukses yang bisa kita terapkan. Namun yang berikut inilah yang telah diakui pakar dan praktisi di dunia kerja sebagai prinsip cerdas yang telah diterapkan oleh orang-orang telah sukses.
Semangat. ”Jika Anda bersemangat dalam melakukan pekerjaan Anda, maka Anda tidak akan pernah lagi merasa harus bekerja,” demikian kata-kata orang bijak. Semangat yang tinggi yang didasari atas kecintaan pada pekerjaan akan membuat kita melakukan pekerjaan tanpa merasa harus memikul beban berat. Hasilnya, kita cenderung dapat melakukan pekerjaan dengan sikap positif, menyelesaikannya dengan lebih cepat, dan hasil yang lebih baik dari yang diharapkan. Jika hasil ini kita perlihatkan kepada orang sekitar secara konsisten, maka jangan heran jika semangat yang tinggi akan mengundang orang-orang penting, dan kesempatan-kesempatan emas untuk melirik kita.
Bagaimana mempertahankan semangat yang tinggi dalam bekerja? Selain kecintaan pada pekerjaan, kita juga bisa mencoba menerapkan cara pandang positif atas semua hal yang kita hadapi. Jika kita memperoleh kemenangan, nikmati dengan orang-orang sekitar kita, dan petik pelajaran yang berharga dari kemenangan tersebut, sehingga kita bisa mengulangi sukses yang sama, atau bahkan bisa meraih sukes yang lebih baik. Jika kesulitan yang melanda, cari celah positif yang tetap bisa kita nikmati, pelajaran yang bisa kita petik, dan jalan keluar dari kesulitan tersebut.
Kesempatan. ”Jika satu pintu tertutup, maka pintu lain akan terbuka. Seringkali kita terlalu terpaku pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu yang terbuka,” inilah yang disampaikan Helen Keller, tokoh dunia yang sukses baik dalam karier sebagai penulis dan akademisi, maupun dalam kehidupan pribadinya. Helen yang tuna ganda tidak terpaku pada kecacatannya. Ia mencari pintu kesempatan sukses lain yang telah terbuka untuknya. Demikian juga dengan kita. Dalam menghadapi kesulitan ataupun masalah, jangan cepat putus asa atau patah semangat. Jika kita melihat satu pintu kesempatan tertutup, bersiaplah untuk membuka mata, telinga, serta pikiran kita mencari pintu kesempatan yang telah terbuka bagi kita.
Apa yang bisa kita lakukan untuk menemukan pintu tersebut? Banyak, misalnya: bertanya pada orang-orang yang lebih berpengalaman, belajar dari mereka, dari buku-buku, dari pengalaman perusahaan lain, buka pikiran kita pada masukan-masukan yang kita terima dari sahabat, teman, atasan, supplier, dan pelanggan, pilih alternatif solusi yang paling cocok dengan kondisi yang kita hadapi. Kathy Sanbom, pakar penulis buku tentang sukses dalam berkarier menuliskan kiat untuk membuat beberapa skenario atau perencanaan. Jika Rencana A gagal, kita masih punya Rencana B untuk dijalankan. Jadi, jangan terlalu terpaku pada satu pintu masalah saja, kita perlu aktif mencari pintu kesempatan lain yang mungkin membawa kita ke jalan yang lebih lega, lebih mudah, dan lebih singkat untuk meraih sukses.
Belajar. Pintu kesempatan yang sudah kita temui, akan sulit kita buka, jika kita tidak memiliki pengetahuan ataupun keterampilan yang diperlukan. Prinsipnya, kita perlu senantiasa mempersiapkan diri kita secara total agar tidak kehilangan kesempatan-kesempatan yang kita temui. Tanpa persiapan diri di dunia kerja dengan perubahan yang berputar dengan cepat, kita tidak hanya akan kehilangan kesempatan, tetapi juga ketinggalan ”kereta” persaingan yang makin ketat. Hasilnya? Tentu saja bukan sukses yang bisa kita raih, tetapi kegagalan, bahkan kemungkinan untuk tersingkir selamanya dari dinamika dunia kerja.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk belajar. Membaca, berdiskusi, menghadiri pelatihan, seminar, bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang adalah beberapa cara praktis untuk meningkatkan diri. Cara lain adalah dengan kembali ke sekolah untuk menggali ilmu dan strategi baru dalam berbisnis. (Lihat artikel Mandiri Selasa lalu tentang strategi kembali ke sekolah). Dengan pembelajaran yang berkelanjutan, kita bisa selalu tampil terdepan. Tentu saja dengan berada di depan, kita akan mudah dilihat, dan mudah dipercaya untuk menjalankan tugas-tugas yang lebih penting, tanggung jawab lebih besar, dan kompensasi yang lebih tinggi.
Citra Sukses. Pakar komunikasi mengemukakan bahwa empat detik pertama dalam sebuah pertemuan adalah sangat penting, karena pada empat detik inilah orang menilai kita dari penampilan kita. Setelah itu, 30 detik berikutnya orang menyusun opini tentang kita. Jadi, jika kita ingin dilihat dan dinilai sebagai orang sukses, kita harus menunjukkan penampilan dan sikap selayaknya orang sukses. Penampilan sukses juga ditegaskan oleh Ken Blanchard and John P Charlos dalam buku mereka ”30 Kiat Sukses untuk mendapatkan gaji lebih tinggi dan meraih promosi lebih cepat.” Kedua pengarang ini menuliskan bahwa sebagaian besar orang menilai lewat apa yang mereka lihat, oleh sebab itu mereka menilai orang lain melalui penampilan fisik orang tersebut. Prinsipnya adalah berpenampilan seperti orang yang berada dua posisi di atas kita, demikian saran kedua pengarang. Dengan demikian, orang akan mengakui bahwa kita serius dalam menjalankan pekerjaan kita, kita menghormati orang-orang di sekitar kita dengan penampilan dan sikap yang kita tunjukkan, sehingga orang-orang ini mulai memperlakukan kita sesuai dengan citra yang kita munculkan.
Bagaimana kriteria orang sukses? Ada banyak buku kiat berpenampilan sukses yang bisa kita baca. Selain itu, kita juga bisa mengamati penampilan orang-orang sukses di sekitar kita. Kita juga bisa mengamati di media (koran, majalah, radio, dan televisi) bagaimana orang-orang sukses berpakaian dan bersikap. Kemudian kita bisa menyesuaikannya dengan postur tubuh dan kepribadian kita (jadi bukan mencontoh dengan membabi buta) agar penampilan kita pantas dan enak dilihat. Yang bisa dijadikan pegangan adalah: jika kita adalah orang yang memiliki masa depan, janganlah berpenampilan seperti orang yang tidak memiliki masa depan.
”Go the extra miles”. Berikan yang lebih dari yang diharapkan. Tindakan ini akan memberi kesan yang positif bagi orang-orang yang berhubungan dengan kita. Jika mereka mengharapkan kita menyelesaikan pekerjaan dalam 1 minggu, ternyata kita bisa menyelesaikannya dalam 5 hari, pasti merupakan prestasi. Konsistensi dalam sikap positif ini akan membuat orang senang bekerja sama dengan kita, sehingga bisnis lancar, order banyak, tanggung jawab meningkat, dan pemasukan juga bertambah..
Caranya? Terapkan prinsip 40 plus, demikian usul Blanchard dan Charlos. Jika kita hanya bekerja 40 jam seminggu, sejumlah minimum yang diharuskan perusahaan, maka kita tidak akan terlihat menonjol di antara rata-rata orang yang ada. Jam-jam tambahan yang kita dedikasikan untuk menambah nilai bagi perusahaan merupakan investasi kita di masa depan. Cara lain adalah selalu siap membantu setelah kita menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita, dan berinisiatif menyelesaikan tugas-tugas yang muncul karena usulan-usulan yang kita sampaikan.
Agen perubahan. Orang yang sukses dalam dunia mereka, pasti adalah orang-orang yang bisa membawa perubahan positif bagi perusahaan dan industri yang mereka tekuni. Misalnya saja Jack Welch yang mengubah cara berpikir dan berbisnis General Electrics dari cara tradisional ke cara-cara yang berorientasi ke masa depan. Demikian pula dengan Andy S Grove dari Intel dan Bill Gates dari Microsoft yang merupakan motor perubahan berkelanjutan di perusahaan mereka masing-masing.
Pembelajaran berkelanjutan, pengamatan kritis atas lingkungan sekitar, serta networking dengan orang-orang dari berbagai latar belakang berbeda merupakan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjadi agen perubahan. Prinsipnya adalah membawa perubahan positif, yaitu perubahan yang menambah nilai bagi perusahaan tempat kita bekerja, atau bahkan membawa perubahan bagi industri yang kita tekuni.
Integritas. Ini merupakan kualitas terpenting yang perlu dimiliki oleh orang-orang yang ingin sukses. Pada dasarnya orang berbisnis atas dasar kepercayaan. Kepercayaan diberikan pada orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi. Inilah yang perlu kita pupuk dan kita bina serta kita terapkan di lingkungan tempat kita berkarya.
Ada tiga elemen yang menunjang terbentuknya integritas: kepercayaan, konsistensi dalam menjalankan tanggung jawab dan loyalitas. Selalu junjung tinggi kepercayaan orang pada kita. Jangan sekali-kali membohongi orang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Pada akhirnya mereka akan mengetahui, dan mereka akan merasa tertipu, sehingga tidak mau lagi berbisnis dengan kita. Kualitas kedua adalah konsistensi dalam tanggung jawab. Jika kita sudah berjanji akan menyelesaikan tugas dalam satu minggu, selesaikanlah tugas tersebut sesuai dengan yang dijanjikan, bahkan jika mungkin lebih cepat. Dan yang terakhir adalah loyalitas. Orang akan berbisnis dengan orang lain yang dianggap bisa dipercaya, memiliki tanggung jawab tinggi, dan loyal, tidak gampang beralih hanya karena hal-hal penting dalam jangka pendek saja.

LANGKAH SUKSES
Setelah prinsip-prinsip sukses kita ketahui, selanjutnya adalah mempelajari langkah-langkah yang bisa kita jalankan untuk meraih sukses.
Tentukan tujuan. Jika kita tak punya tujuan, jalan apa pun yang kita ambil tidak akan membawa kita ke mana-mana alias berjalan berputar-putar. Sebuah artikel diWeb Host Industry Review yang berjudul ”Tips for Continued Career Success” menyarankan kita untuk mengindentifikasikan tujuan hidup kita dengan jelas. Caranya adalah dengan menanyakan pada diri sendiri apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup dan dalam pekerjaan: Bagaimana gambaran yang ingin saya petakan lima tahun ke depan? Langkah-langkah apa (tujuan-tujuan kecil apa) yang harus saya capai untuk meraih hal ini? Apa kendala yang mungkin saya temui di jalan? Strategi apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut? Apakah saya harus menambah ilmu atau keterampilan baru? Apakah saya perlu mendapat dukungan fasilitas atau orang-orang tertentu? Di mana fasilitas tersebut bisa saya peroleh? Siapa yang harus saya temui untuk memberikan dukungan bagi saya untuk meraih tujuan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu kita untuk memberikan ”sense of purpose” bagi karier dan kehidupan kita.
Rencana Aksi. Setelah tujuan ditentukan, menurut ”Career Success Tips” oleh NACM North Cetral’s Employment, kita perlu menyusun rencana aksi untuk mencapai tujuan tersebut. Yang bisa kita lakukan adalah menyusun tujuan-tujuan kecil, memilih strategi yang cocok untuk meraih tujuan-tujuan kecil tersebut, menentukan ”deadlines” dan memilih dan menghubungi orang-orang yang bisa membantu kita untuk meraih tujuan tersebut. Kita juga bisa menyusun rencana aksi ini dalam beberapa skenario (skenario optimis, normal, dan pesimis), sehingga ketika satu rencana terlihat sulit dilaksanakan, kita sudah bisa melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk melaju ke rencana selanjutnya yang sudah kita susun.
Penyesuaian. Ketika rencana sudah dijalankan, akan ada permasalahan ataupun hambatan yang mungkin kita temui. Jangan putus asa atau patah semangat, apa pun tujuan yang telah kita tentukan dan strategi yang kita pilih, jalankan dan lakukan penyesuaian yang diperlukan ketika kenyataan tidak seratus persen sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Untuk itu diperlukan sikap mental yang positif yang selalu bisa mencari kesempatan dalam kesempitan.
Komitmen. Langkah terakhir adalah menerapkan komitmen untuk sukses. Tanpa komitmen kita tidak akan bertahan jika kita menghadapi berbagai permasalahan yang menghadang. Komitmen diperlukan untuk terus fokus meraih tujuan yang telah ditetapkan. Dengan komitmen, kita akan memiliki semangat untuk terus mencari dan menciptakan kesempatan-kesempatan untuk maju. Komitmen ini akan membuat orang percaya untuk melakukan bisnis dengan kita.
Dengan prinsip dan langkah cerdas di atas, kita sudah siap meraih sukses di tempat kerja. Yang diperlukan adalah keberanian untuk mengambil langkah pertama. Semoga sukses.n





Copyright © Sinar Harapan 2003













Pengelola rubrik:
Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel

Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps
@hotmail.com) dan Roy Sembel (http://www.roy-sembel.com) adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE (www.inline.or.id), sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.

www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2003/0805/man01.html - 34k

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda